Meneroka Peradaban
Tim P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dan Rahmatan Lil ‘Alamin MAN 3 Malang mengusung tema “Menjaga Kelestarian Warisan Budaya” dengan terfokus pada jejak peninggalan Kerajaan Singasari. Situs-situs peninggalan yang banyak tersebar di Kota/Kabupaten Malang merupakan saksi bisu kejayaan Kerajaan Singasari sebagai bukti bahwa di daerah Malang pernah menjadi sebuah peradaban yang besar. Berlatarbelakang Kepmendikbudristek No.56/M/2022 tentang implementasi Kurikulum Merdeka pada jenjang pendidikan dengan projek P5 sebagai kegiatan intrakurikuler bertujuan untuk mendorong peserta didik menjadi pelajar yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Kegiatan P5 ini merupakan kali ketiga dilaksanakan oleh MAN 3 Malang, setelah sebelumnya tema satu dan tema dua. Tema Kearifan Lokal menjadi tema ketiga yang dilaksanakan mulai tanggal 15 s.d 17 Mei 2023 dengan tiga agenda yaitu; sosialisasi tema, studi tour berkunjung ke empat tempat sebagai tujuannya adalah Candi Kidal-Tajinan, Candi Jago-Tumpang, Candi Singosari-Singosari, dan Museum Singosari. “Siswa perlu belajar mengenal tentang sejarah kearifan lokal, agar mengenal budaya dan melestarikan serta mengambil ibrah untuk menyelaraskan dengan kehidupan sehari-hari para siswa”, tutur Zainul Musafak selaku Kepala MAN 3 Malang.
Irsya Nouruzzaman sebagai ketua dari program P5 menjelaskan bahwa tema Kearifan Lokal dipilih karena sebagai salah satu cara untuk menyelamatkan karakter bangsa karena pergeseran budaya. Pergeseran yang disebabkan kemajuan zaman diikuti dengan pergeseran tingkah laku dan karakter pelajar ke arah kontradiktif. Irsya mempertegas pernyataan bahwa dengan tema kearfian lokal yang diusung, siswa bisa memilah dan memilih budaya yang positif dan negatif sebab peradaban modern yang ditandai dengan pesatnya kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Rangkaian pertama dari projek ini adalah sosialisasi tema yang disampaikan oleh Ahmad Muzakki dan penyampaian teknis kegiatan yang dijelaskan oleh AS Mukhlis pada 15 Mei 2023 bertempat di aula mahad MAN 3 Malang.
Rangkaian berikutnya adalah studi tour ke empat tempat situs peradaban di mulai dari Candi Kidal yang terletak di Desa Kidal Kecamatan Tumpang. Candi Kidal merupakan tempat pendharman Raja Anusapati sebagai raja kedua sepeninggal Ken Arok. Situs kedua yang dikunjungi adalah Candi Jago, Tumpang tempat pendharmaan Ranggawuni yang bergelar Raja Sri Jaya Wisuwardhana. Juru jaga candi menuturkan bahwa sebenarnya nama asli candi adalah Candi Jajaghu dengan perpaduan corak Hindu-Budha.
Tempat ketiga dan keempat yang dikunjungi adalah Candi Singasari dan museum Singasari. Candi Singasari merupakan tempat pendharmaan Raja Kertanegara yang dibangun sekitar 1300SM sebagai bentuk penghormatan gugurnya Raja Kertanegara karena pemberontakan anak buahnya, Jayakatwang.
“Setelah berkunjung ke situs candi dan museum, sebagai projek lanjutannya siswa akan berlatih untuk menampilkan karya dalam bentuk produk drama kolosal “Menjaga Warisan Budaya-Napak Tilas Kerajaan Singasari yang rencananya digelar pada Jumat (26/5)”, tutur Evita bertindak sebagai sekretaris P5.
Upaya pendidikan karakter melalui P5 dan Rahmatan Lil Alamin memiliki makna bagi siswa untuk isitkamah menjaga identitas lokal dan nasional dan menumbuhkan kebanggaan dan penghargaan terhadap sejarah. Filosofi-filosofi positif budaya diharapkan menjadi pondasi siswa agar bijak menuju Peradaban Indonesia yang beradab. (jOe)