September 21, 2024

MA Negeri 3 Malang Perwakilan Kec Donomulyo di Kanjuruhan Culture Carnival (KCC)-2023

Spektakuler! Dalam rangka Hari Jadi Kab Malang ke-1263, berlokasi di jalan Ir. Soekarno atau Jalur Lingkar Barat (Jalibar) Kota Kepanjen, even Kanjuruhan Culture Carnival (KCC) digelar dengan sangat meriah. Dihadiri Bupati Malang Drs. HM Sanusi, MM. bersama Wakil Bupati Drs. H. Didik Gatot Subroto, SH. MH. turut menyaksikan dan memberangkatkan seluruh peserta KCC-2023. Tamu undangan kehormatan Pj. Walikota Malang Dr.Ir Wahyu Hidayat, M.M., Forkopimda, Ketua I TP PKK Kab Malang, sejumlah pelaku wisata, perhotelan, dan pengusaha di wilayah Malang Raya juga turut hadir menyaksikan even KCC.

Penampilan awal dari marching band Ben Zaka Yon Zipur 5-Kepanjen yang spektakuler  dengan iringan dan hentakan yang merdu selaras dengan berbagai alat musik marching, mendapat apresiasi applause dari pengungjung yang hadir di KCC yang pada tahun ini mengambil tema ” Garudeya Bangkitkan Budaya dan Ekonomi Kreatif Menuju Malang Makmur”.

Sebanyak 33 kecamatan di wilayah Kab Malang menampilkan kekhasan karakteristik dari daerahnya masing-masing, sepeti kisah pejuang, legenda kearifan lokal, tari dan budaya daerah, perkusi, budaya batik lokal dan lain-lainnya saling adu kreatif untuk memeriahkan KCC-2023.

“KCC ini akan diajukan ke Pemerintah Pusat sebagai kalender even nasional sebagai gebyar promosi kekhasan dari Kab Malang, seperti batik Garudeya yang memang asli dari Kab Malang”, jelas Sanusi.

Tampak pula aksi dan kreasi karnaval budaya dari peserta, seperti ragam tarian, kostum, mobil dengan hiasan yang unik, serta dilanjutkan dengan pertunjukan seni dan budaya. Pertunjukan tersebut diantaranya adalah reog, barongan, bantengan, kolosal budaya, sendra tari, yang bisa menjadi wisata kultur bagi pengunjung yang ingin belajar tentang kesenian lokal Kab Malang.

Plt. Camat Donomulyo, Yulianto, SE. beserta perangkat: dengan Ketua Panitia M. Purnomo, SE., dibantu oleh Miut, SE. bekerjasama dengan sejumlah pihak: Zainul Musafak, Enawati, Evita, AS Mukhlis dari MA Negeri 3 Malang, Agus Winarno dari SMP Negeri 2 Donomulyo, dan dinas-dinas lain yang terkait menyepakati bahwa tema yang akan dipilih dan dibawakan pada even KCC-2023 adalah ” Larung Labuhan Pantai Ngliyep”, sebagai tampilan budaya yang akan di’show-on’ kan sebagai perwakilan dari Kec Donomulyo dengan melibatkan siswa-siswi MA Negeri 3 Malang sebagai peserta utamanya.

Sebanyak 50 siswa MA Negeri 3 Malang tampil dengan bentuk sendra tari untuk me-reka adegankan asal-usul legenda Labuhan di Pantai Ngliyep. Koordinator teknis: Miut, Enawati, Rima (pelatih tari dari sanggar Tumpakrejo) dan Agus Winarno sebagai pelatih dan pembimbing tidak hentinya berkreasi dengan mendampingi siswa-siswi MA Negeri 3 Malang untuk berlatih demi nama baik dan eksistensi Kec Donomulyo.

Sekelumit cerita, petaka di Bulan Safar terjadi pegebluk sakit dan kematian di Desa Kedungsalam. Kyai Thalib mendatangi saudarinya Nyi Atun untuk bersemadi memohon pertolongan Tuhan untuk menghentikan bencana tersebut dan mengembalikan ketentraman desa kembali. ‘ Wangsit’ untuk mengadakan larung ‘sesajen’ berupa kepala hewan, kulit, dan kaki harus dilarungkan di pantai Ngliyep. Petaka pagebluk pun sirna.

Tampilan budaya adat jawa dengan pernak-pernik dan propertinya, alunan musik tradisional yang mengalun kreasi dari tim Kelompok Kreatif SMP Negeri 2 Donomulyo (KKSD) sebagai narator dan ilustrator musik, pawai serta gemulai para penari MA Negeri 3 Malang memeragakan kisah legenda Labuhan Ngliyep, memikat takjub pengunjung yang datang untuk melihatnya.

Yulianto selaku Plt. Camat Donomulyo dan M Purnomo selaku Ketua Panitia KCC perwakilan dari Kec Donomulyo, beserta perangkatnya, mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak terutama MA Negeri 3 Malang yang turut aktif berpartisipasi mewakili kecamatan untuk tampil di KCC-2023.

Kecamatan Donomulyo dan MA Negeri 3 Malang mengucapkan, “Selamat Hari Jadi Kab Malang ke-1263, semoga Kab Malang semakin berkibar dalam budaya dan maju dengan ekonomi kreatifnya menuju Malang Makmur.”

…panyuwun usada Gusti kang kuwasa,

madhep mantep cipta rasa lan karsa ing sakala,

sakabeh panandhang ilang rubeda sirna,

sing ana namung ayem tentrem kerta rahardja. (jOe).