Gelar Karya P5-Bhineka Tunggal Ika: “Merayakan Bhineka melalui Fragmen Cerita Nusantara”

Indonesia merupakan Negara dengan berbagai reka-ragam budaya, suku, agama, adat-istiadat, tradisi/ kultur, dan bahasa yang dimiliki warga masyarakat. Komplekstitistas tersebut mengakibatkan Indonesa dikenal dengan masyarakat multicultural. Berbagai keragaman menjadi sebuah tantangan dan tanggung jawab yang berpotensi menimbulkan diintegrasi dan diskrimnasi, perbedaan opini, kultus fanatik identitas yang menyebabkan anggapan perbedaan kasta atau strata. Namun, masyarakat Indonesia berhasil mempersatukan keberagaman dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
Penanaman nilai-nilai Pancasila dan falsafah Bhineka Tunggal Ika pada tingkat satuan pendidikan merupakan hal yang penting, sebab sekolah/ madrasah sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat yang sesuai untuk menyemai nilai-nilai budaya. Berbagai mcam karakter, latar belakang yang berbeda; gender, latar belakang ekonomi, keluarga, lingkungan, agama, suku, dan karakter yang dihadapi peserta didik di sekolah/ madrasah memungkinkan peserta didik untuk menebalkan sikap toleransi dan pluralism dengan adanya saling menghormati dan menghargai sesuai dengan nilai Pancasila.
Hal inilah yang menjadi landasan dasar dari adanya Profil Pelajar Pancasila. Dengan enam ciri utama, yaitu beriman bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Dalam konteks ini, Bhineka Tunggal Ika dan Profil Pelajar Pancasila perlu dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk merealisasikan cita-cita pelajar Indonesia yang berakhlak mulai, berkualitas dan berdaya saing nasional maupun global, bekerja sama, mandiri, bernalar kritis, serta mempunyai ide-ode kreatif untuk dikembangkan.
MA Negeri 3 Malang dengan mengambil tema “Bhineka Tunggal Ika” dengan subtema “Merayakan Bhineka melalui Fragmen Cerita Nusantara” dengan ketua Mar’atus Sholikhah, yang dibantu oleh Siti Nur Haniyah dan Fitri Nurry A, sebagai sekretaris dan bendahara acara.
Mar’atus Sholikhah menyatakan bahwa tujuan dari P5-Kebhinekaan Global diharapkan mampu mengajarkan kepada peserta didik tentang jiwa kebhinekaan dan menambah wawasan tentang warisan budaya melalui gelar drama yang akan ditampilkan dan diapresiasi melalui penilaian dengan pengarah acara, Agus Sobirin.
“Alur atau mekanisme proyek dimulai pada 6-17 November yang didampingi oleh guru untuk mengikuti beberapa rangkaian proyek: pemapatan materi, teknis, pembuatan karya, gladi kotor, gladi bersih, sampai dengan pagelaran proyek di lapangan utama-semi indoor multifungsi”, tutur Agus Sobirin.

Daftar tampilan dari siswa kelas X dan XI adalah sebagai berikut:
- X1-Legenda Jaka Tarub
- X2-Legenda Danau Lipan
- X3-Kisah Sawunggaling
- X4-Kisah Ciung Wanara
- X5-Asal usul Nama Madura
- X6-Sendratari Ramayana
- XI-1, Malin Kundang
- XI-2, Cerita Dongeng Aceh
- XI-3, Dongeng Yogyakarta
- XI-4, Legenda Gunung Kelud
- XI-5, Betawi
- XI-6, Legenda Banyuwangi
Bertindak sebagai juri adalah Irsya, AS Mukhlis, Yeni, dan Raisa dengan hasil penilaian berjenjang. Pemenang hasil lomba kelas X adalah X1 sebagai juara I, X3 sebagai juara II, dan X4 sebagai juara III. Jenjang kelas XI: juara I dimenangkan oleh kelas XI-3, juara II diperoleh kelas XI-1, dan juara III diraih oleh kelas XI-4.
Zainul Musafak selaku Kepala Madrasah, dengan adanya P5 dengan tema Bhineka Tunggal Ika berharap kepada seluruh peserta didik di MA Negeri 3 Malang dapat mengembangkan karakter dari sikap toleransi, beragama, keberagaman budaya, ras, dan social untuk dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, madrasah, dan dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Ditegaskan kembali oleh Ahmad Muzakki selaku pengarah kegiatan, bahwa penanaman Bhineka Tunggal Ika dalam konteks P5 agar peserta didik dapat bersikap untuk menerima perbedaan, kerjasama, toleransi, pendidikan multicultural dan plural, dan mencegah konflik sosial.
Evaluasi pada proses menjadi hal utama dan bukan hasil akhir, hal itulah yang patut untuk direfleksi dan dievaluasi oleh tim P5. Proses penanaman karakter untuk menghasilkan karya yang terimplikasi pada kegiatan persiapan sampai dengan pagelaran karya. Pembelajaran menerima perbedaan opini/ pendapat untuk menghasilkan kemufakatan gelar karya yang diangkat, bentuk diskusi, kerja sama dan gotong royong dalam mempersiapkan karya; menyiapkan alur cerita, kostum, alat, bahan, dan media, serta properti-properti lain sebagai pendukung. Penanaman rasa tanggungjawab, keberanian, dan percaya diri juga menjadi pembelajaran untuk pembentukan karakter peserta didik.
Perjuangan menghasilkan komitmen ketika proses menghasilkan tujuan, dan hasil tidak akan mengkhianati sebuah proses.Bagi seluruh peserta didik, “Teruslah berproses kreatif dan berprogres inovatif di MA Negeri 3 Malang!
Tetap hargai perbedaan dengan semangat Bhineka Tunggal Ika! (jOe)