Kebyar MAN 3 Malang dalam Gebyar Kirab Budaya Desa Sumberoto
Kilas Berita
Meriah!…Luar Biasa! Gebar pawai kirab dan karnaval budaya dalam menyambut HUT RI ke-78 dan Bersih Desa yang diadakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberoto, Kec Donomulyo, Kab Malang pada Sabtu (30/9). Bertajuk “Mengangkat Budaya Nusantara Guna Mendukung Desa Sumberoto sebagai Desa Wisata” digagas oleh KepalaDesa Sumberoto, Budi Utomo guna mempromosikan Desa Sumberoto dengan potensi wisatanya agar semakin ‘terangkat’ ke publik sehingga Desa Sumberoto sebagai Desa Wisata akan semakin dikenal dan dikunjungi banyak wisatawan. Desa Wisata merupakan tindak lanjut dariSK nomor 20 tahun 2019 sebagai salah satu proyek Kabupaten Malang ‘The Heart of East Java’. Budi Utomo menjelaskan, “Pawai budaya ini rutin digelar dua tahun sekali, tujuan utamanya adalah untuk memajukan Desa Sumberoto menuju Desa Wisata”.
Animo masyarakat yang sejak pagi antusias menunggu kirab tampak ramai terlihat. Stan bazar yang telah disediakan oleh panitia juga penuh terisi. Jumlah peserta yang terdiri dari instansi pemerintahan, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum yang teridiri dari RT/RW di Desa Sumberoto dengan jumlah tidak kurang dari 36 peserta, menampilkan tampilan kostum, properti, tari, dan atraksi-atraksi lain yang memukau.
“Kegiatan kirab ini oleh panitia digelar dengan tetap menaati peraturan yang berlaku dari Pemkab Malang. Misalnya terkait sound system, ukuran boleh dibesarkan namun volume tidak perlu ditinggikan, karena berpotensi menimbulkan kerusakan. Larangan check sound dengan dancer, serta pengawasan oleh panitia agar pawai kirab bdaya sesuai SE Satpol PP Kab. Malang”, jelas Ahmad Taryadi selaku Ketua Panitia yang selalu dibantu oleh Karang Taruna ‘Manunggal Utomo’ sebagai Koordinator Lapangan.
Kirab yang dimulai pada pukul 12.00 WIB dari Perangkat Desa Sumberoto, kemudian dilanjutkan oleh RA Perwanida 2, TK PGRI 3, TK Tunas Bangsa, RA Perwanida I, SDN 01 Sumberoto, SDN 02 Sumberoto, SDN 03 Sumberoto, SDN 04 Sumberoto, MI Negeri 1 Malang, SMP Satu Atap, MA Negeri 3 Malang, dan dilanjutkan oleh RT 01 s.d RT 44 yang tersebar dari Dusun Ngrendeng, Dusun Kalisangkrah, Dusun Panggungwaru, Dusun Sumberoto dan Dusun Sumberejo, yang selesai pada pukul 07.00 WIB.
Kesenian ogoh-ogoh, seni jaranan, miniatur naga, tampilan tari-tari tradisional dari berbagai daerah, kostum-kostum estetik, ditambah dengan sound system yang menggema diselingi oleh kilatam-kilatan lighting nan ciamik, menambah keseruan dan atraktif pada kirab budaya tahun 2023 ini. Kepala Desa Sumberoto, Budi Utomo dari panggung kehormatan ditemani istri, Perangkat Desa, dan jajaran Muspika Kecamatan Donomulyo tampak sumringah dan bangga dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh semua peserta kirab. “Sungguh luar biasa..Kami selaku panitia dan mewakili jajaran Pemerintah Desa Sumberoto, mengungkapkan terima kasih tak terhingga kepada seluruh peserta dan masyarakat, yang telah meluangkan dan mengorbankan waktu, tenaga, biaya, dan pikiran demi kesuksesan dan kelancaran Kirab Budaya tahun ini.” Budi Utomo menambahkan dengan adanya kirab budaya ini, pedagang kecil dan UMKM juga membludak, pengunjung banyak yang datang dari luar Desa Sumberoto, tentunya hal ini bermanfaat bagi masyarakat untuk dapat menggerakkan perputaran roda ekonomi masyarakat. Selain itu, Budi Utomo berharap dengan adanya kegiatan yang rutin digelar dua tahun sekali mampu membuat Desa Sumberoto dikenal luas, destinasi wisata lokal yang menjadi unggulan yakni Paralayang di Bukit Waung dan Pantai Modangan semakin dikenal sehingga menarik wisatawan untuk datang berkunjung.
Peran Aktif Partisipatif MA Negeri 3 Malang
Instruksi Kepala Madrasah, Zainul Musafak secara sigap terkait adanya agenda Kirab Budaya di Desa Sumberoto ditanggapi antusias oleh PKM Kesiswaaan Esa Candra S dengan bekerja sama dengan Koordinator Acara AS Mukhlis untuk mempersiapkan keikutsertaan MA Negeri 3 Malang pada acara tersebut. Dengan tema ‘Guyub Rukun Hambangun Praja-Nguri-uri Budaya Nusantara’ yang bermakna kepada ajakan kepada warga Desa Sumberoto khususnya agar selalu guyub;rukun untuk membangun negeri dan dengan adanya acara ini menjadi wujud untuk nguri-uri;melestarikan budaya Nusantara. AS Muklis yang bekerja sama dengan seluruh warga madrasah menampilkan tiga budaya berbeda, yaitu budaya Jawa, budaya Bali, dan budaya Dayak yang dilengkapi dengan pakaian-pakaian adatnya, tarian adat, dan musik etnik sebagai instrumental khas budaya masing-masing daerah. Peserta kirab dari MA Negeri 3 Malang tidak sebatas siswa saja, melainkan guru, staf, dan karyawan juga turut memeriahkan dengan menggunakan pakaian adat menyesuaikan kelompok siswa yang didampingi.
“Tidak hanya hura-hura..tetapi ini menjadi sebuah pembelajaran karakter. Siswa diajari untuk mengenali budaya dari suku atau daerah lain sebagai wujud kebhinekaan. Selain itu, ketika dalam berlatih, memadukan gerak, merancang kostum, dan penataan-penataan lain siswa diajarkan tentang kreativitas,berpikir kritis, gotong-royong, menghargai, dan kerja sama yang solid untuk menampilkan yang terbaik bagi masyarakat Desa Sumberoto”, tutur AS Mukhlis sebagai motor penggerak kirab budaya perwakilan dari MA Negeri 3 Malang.
Sukateman, selaku PKM Humas menambahkan bahwa partisipasi keaktifan MA Negeri 3 Malang tidak terbatas pada rangkaian kirab budaya ini saja, tetapi setiap ada kegiatan yang diadakan oleh Pemerintah Desa Sumberoto, MA Negeri 3 Malang siap berperan dan mendukung karena madrasah ini berdiri di tanah Desa Sumberoto yang mustinya harus dijunjung tinggi adab dan adat melalui dedikasi dan loyalitas wujud bakti kepada masyarakat Desa Sumberoto khususnya.
Tampilan dari tiga kelompok budaya di sepanjang jalan mendapatkan perhatian dari pengunjung kirab. Siswa dengan penuh totalitas dan penjiwaan menampilkan atraksi dan gerak seni yang menjadi ciri khas daerah yang dibawakan. Latihan selama lebih dua minggu, demi membawa nama baik madrasah terbayar dengan tepukan riuh dari penonton yang melihat. Kostum yang dikenakan, pernak-pernik atau properti sebagai pelengkap ornamen, flare, disertai gerakan yang seirama dan selaras dari alunan instrumen terpadu rapi dan harmoni dipersembahkan oleh siswa MA Negeri 3 Malang.
Zainul Musafak mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh guru, staf, karyawan, dan segenap siswa MA Negeri 3 Malang, atas jerih-payah, keterbatasan waktu karena baru saja jelang penilaian Sumatif Tengah Semester ganjil, MA Negeri 3 Malang tetap ikut serta memeriahkan Kirab Budaya yang diadakan di Desa Sumberoto. Beliau juga berharap, jalinan kelembagaan dan personal antara MA Negeri 3 Malang dan Pemerintah Desa Sumberoto selalu dekat dan akrab demi peningkatan kualitas dan kemajuan bersama.
MA Negeri 3 Malang mengucapkan ‘Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Desa Sumberoto atas terselenggaranya Kirab Budaya tahun 2023’,
Semoga Desa Sumberoto sebagai Desa Wisata semakin populer dengan destinasi wisata unggulannya. Aamin.. (jOe)
Glosarium
Desa wisata (tourismvillage), Pearce (1995) mengartikan pengembangan desa wisata sebagai suatu proses yang menekankan cara untuk mengembangkan desa tersebut menjadi tujuan wisata. Pengembangan desa wisata dapat diartikan sebagai usaha-usaha untuk melengkapi dan meningkatkan fasilitas wisata dalam memenuhi kebutuhan wisatawan (baik domestik maupun mancanegara). Tujuan dalam menjadikan desa sebagai sebuah destinasi pariwisata dengan cara memadukan daya tarik wisata alam dan budaya, layanan fasilitas umum pariwisata, serta aksesibilitas yang memadai dengan tata cara dan tradisi kehidupan masyarakat desa. Daya tarik desa wisata pasti akan menarik wisatawan untuk mengunjungi desa tersebut. Hal tersebut harus beriringan dengan upaya pengembangan desa wisata sebagai langkah agar desa wisata semakin digemari yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan.
…
…
…
…
…