September 21, 2024

“Sumberoto Wonder-Land”

Visi yang diemban oleh Bupati Drs.H.M. Sanusi,M.M. dan wakilnya Drs. Didik Gatot Subroto,SH.MH adalah “Terwujudnya Kabupaten Malang yang Bersatu, Berdaulat, Mandiri, Sejahtera dan Berkepribadian dengan Semangat Gotong Royong berdasarkan Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika” yang juga tertuang pada pokok-pokok visi pembangunan Kabupaten Malang tahun 2021-2026, yakni Maju, Agamis, Kreatif, Mandiri, Unggul, dan Responsif yang dikenal melalui jargonnya “Malang Makmur.” Wujud visi-misi tersebut dinyatakan dalam bentuk kegiatan “Suling-Subuh Keliling” melalui kerja sama antara Pemkab Malang dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), dengan KH Imam Subaweh sebagai ketuanya.

Program Subuh Keliling (Suling) menurut Bupati merupakan salah satu pengamalan dari visi-misi Malang Makmur, yaitu Agamis. Pemkab Malang bersama Dewan Masjid Indonesia menggelar program salat Subuh Keliling dari kecamatan ke kecamatan tiap hari minggu. Program ini menjadi salah satu tindakan nyata dari PemkabMalang untuk mendekatkan diri kepada masyarakat melalui beragam layanan, seperti pemeriksaaan kesehatan, perizinan, administrasi, kependudukan, mengenalkan produk UMKM dan potensi desa yang diharapkan bisa menjadi wadah aspirasi masyarakat untuk disampaikan secara langsung kepada Pemkab Malang.

Minggu keempat bulan Juli (28/7), masjid Ahmad Yani yang terletak di Desa Tempursari menjadi tempat terlaksananya program Suling. Warga sekitar tampak antusias mengikuti kegiatan Suling, ditandai dengan membludaknya jamaah sampai ke ruas jalan raya. Turut pula menjadi jamaah, perwakilan dari MA Negeri 3 Malang, Kepala Madrasah yang didampingi oleh jajaran Perwakilan Kepala Madrasah semua bidang, dan beberapa guru serta karyawan.

Dalam sambutannya, Bupati Malang mengajak masyarakat untuk salat Duhur berjamaah di musola-musola dusun, masjid desa ataupun masjid raya, serta musola di lembaga-lembaga lainnya, khususnya lembaga pendidikan. KH Imam Subaweh mengungkapkan apresiasinya kepada Pemkab Malang yang mengeluarkan Surat Edaran pelaksanaan salat Duhur berjamaah di setiap sekolah/ madrasah.” Ini adalah salah satu upaya Pemkab Malang untuk bersama-sama membangun pendidikan karakter siswa, terutama karakter religius pada siswa. Terima kasih kepada Pemkab Malang, diharapkan dengan SE yang telah dikeluarkan akan ada interaksi positif begi siswa, karena berjamaah adalah sunah juga bertujuan untuk memakmurkan masjid,” KH Imam Subaweh kembali menjelaskan.

Selesai “Suling”, Bupati Malang melanjutkan rangkaian kegiatan dengan Jelajah Desa Wisata dengan Desa Sumberoto menjadi tujuannya. Rombongan Bupati disambut oleh perwakilan elemen lembaga dan masyarakat. Turut hadir para undangan Sekda Kab. Malang, Dandim 0818 Malang-Batu, Kapolres Malang, Kajari Kab. Malang, Kepala Kankemenag Kab Malang, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Malang, Muspika Kecamatan Donomulyo, segenap aparat Desa Sumberoto, Puskesmas Donomulyo, Kepala Sekolah/ Madrasah dari berbagai jenjang TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK lingkup Kecamatan Donomulyo.

Bupati Malang beserta rombongan Forkompimda Kab Malang diarahkan ke kawasan edukasi pertanian dan damplot agroholtiluktura untuk mendengar paparan potensi Desa Wisata Sumberoto yang salah satu pembawa acaranya adalah AS Mukhlis yang juga merupakan guru di MA Negeri 3 Malang. Paparan potensi Desa Sumberoto sangat bervariasi dan berpotensi untuk dikembangkan.Sumber Daya Alam menjadi destinasi yang menarik untuk dikembangkan dengan adanya wisata Bukit Waung, Pantai Modangan, paralayang berskala nasional, air terjun Sumber Kedung Jembar yang dikelola secara bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) bersama Bumdes Mulya Utama Sejahtera.

Sumber daya pendidikan sebagai penopang peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dibuktikan dengan adanya SD Negeri yang berjumlah 5 lembaga, SMP Negeri satu atap, dan memiliki madrasah terlengkap se-Kabupaten Malang dari berbagai tingkatan, RA Perwanida berjumlah dua lembaga, MI Negeri 1 Malang, MTs Negeri 5 Malang, dan MA Negeri 3 Malang yang sekaligus menjadi MA Negeri Plus Vokasi. Desa Sumberoto juga memiliki kreasi budaya yang perlu dikembangkan sebagai wujud untuk pelestarian kultur kearifan lokal,seperti seni jaranan, campursari, seni islami-hadrah banjari, sanggar tari yang dimiliki oleh MA Negeri 3 Malang. Bupati beserta rombongan juga dikenalkan akan potensi UMKM yang berada di Desa Sumberoto yaitu produk olahan tiwul, sale pisang, kripik singkong, tempe benguk, jamu kemuning, tepun dan rambak yang terbuat dari pisang.

Budi Utomo selaku Kepala Desa Sumberoto dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Malang atas dipilihnya Desa Sumberoto sebagai tujuan Jelajah Desa Wisata. “Saya berharap kepada Bapak Bupati, setelah melakukan kunjungan dan mengetahui banyaknya potensi di Desa Sumberoto, Pemkab Malang bisa merencanakan program yang khusus untuk desa ini agar potensi yang ada dapat berkembang dan bisa meningktkan kemakmuran desa.”

Secara simbolis, Bupati Malang besama rombongan menanam bibit pisang “Sang Mulyo” dan alpukat “Pameling” sebagai bentuk dukungan kepada Desa Sumberoto.

Berikutnya, Bupati Malang beserta rombongan menuju desinasi wisata Bukit Waung yang juga merupakan menjadi wahana olahraga paralayang. Acara dirangkai dengan senam bersama lansia dan persembahan tari kolosal nan apik dari sanggar tari MA Negeri 3 Malang yang mengundang ketakjuban dan decak kagum dari Bapak Bupati dan seluruh hadirin. Acara kembali dilanjutkan dengan peninjauan stand bazar UMKM se-Kecamatan Donomulyo yang dikoordinasi oleh Pansela Agro Lestari. Bupati Malang juga meresmikan pembangunan Camping Ground dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan musola inisiasi dari Bumdes Sumberoto.

Sambutan dari Kepala Desa Sumberoto, Camat Donomulyo, yang terangkai dengan sambutan dan pengarahan dari Bapak Bupati Malang menjadi seremonial utama pada rangkaian Jelaah Desa Wisata.

Bupati menuturkan, ”Desa Sumberoto memiliki banyak potensi untuk dikembangkan, terutama destinasi Pantai Modangan dan Bukit Waung sebagai spot untuk olahraga Paralayang. Kendala akses jalan memang menjadi faktor utama untuk diperhatikan. Tidak lupa dukungan masyarakat sekitar yang bekerja sama dengan Pemerintah Desa, Institusi dan lembaga terkait menjadi salah satu faktor pendukung utama. Semoga Pemkab Malang bisa merealisasikan apa yang menjadi aspirasi dari masyakat.”

Suguhan tari “Wonderland” dari sanggar tari MA Negeri 3 Malang berhasil membuat hadirin terpesona. Riuh tepuk tangan dan ekspresi kekaguman tampak terlihat dari Bupati bersama rombongan.

Menjadi rangkaian terakhir, dengan peninjauan pantai Modangan dan ramah-tamah bersama Bupati dan rombongan Forkompimda Kab. Malang yang didampingi oleh Pemerintah Desa Sumberoto dan perwakilan dari lembaga dan elemen masyarakat.

Kepada tim media MA Negeri 3 Malang, Kepala Madrasah Zainul Musafak mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pembina, siswa yang tergabung dalam sanggar tari Manega, dan semua pihak yang terkait membantu kelancaran dan kesuksesan pada acara Jelajah Desa Wisata oleh Pemkab Malang. Beliau berharap, komunikasi yang harmonis dan sinergis antara MA Negeri 3 Malang dengan seluruh jajaran Muspika, Pemerintah Desa,institusi, dan lembaga pendidikan, pemerintahan, dan lembaga lain di lingkup Kecamatan Donomulyo dapat terjalin dengan baik yang pasti berpengaruh pada eksistensi dan berkorelasi dengan kemajuan MA Negeri 3 Malang. Madrasah memasyarakat dan memasyarakatkan madrasah.(jOe)