Purnawiyata MTs Negeri 5 Malang
Alunan syahdu ketukan rebana terbang banjari ‘Al-Musthofa’ asuhan M Abidin, mendayu merdu sebagai pengantar acara Purnawiyata di MTs Negeri 5 Malang, Kamis (15/6). Zulfa Kunti Soraya dan Fiki Nurhamidah, merangkai frasa-frasa nan estetik sebagai penanda bahwa gelar gebyar wisuda akan dimulai. Iringan barisan paskibraka asuhan Heni Kurniawan, membawa panji merah putih dan logo Kementerian Agama tampak tegap dan sigap mengiringi barisan paling depan. Tri Yuana I, Elis Yulianingrum, Amelia Putri, dan Nashirul Umam sebagai sie kirab wisuda memberikan instruksi dan arahan agar kirab berjalan dengan tertib. Kepala Madrasah, Ahmad Musthofa, Imam Syafiul Huda selaku Kepala Tata Usaha, diikuti para Perwakilan Kepala Madrasah, wali kelas, dan wisudawan-wisudawati berjalan anggun-wibawa menuju sasana wisuda yang disediakan. Terlihat tatap bangga dan haru dari para orang tua atau wali wisuda, melihat ananda tercinta akan diprosesi sebagai penanda kelulusan di Tahun Ajaran 2022/2023. Kekhidmatan pun berlanjut, ketika lagu nasional Indonesia Raya dan Hymne Madrasah diperdengarkan oleh Tsanedo Choir dengan Andi Muchtar dan Dian Indriani sebagai pembinanya.
PKM Humas, Agus Basuki menjelaskan bahwa jumlah siswa yang lulus pada Tahun Ajaran 2022/2023 sebanyak 272 siswa ini telah melalui sidang kelulusan yang dilaksanakan sebelumnya, berdasarkan SE Mendikbud nomor 1 tahun 2021 dan ketentuan-ketentuan lain dari madrasah.
Pemandu acara wisuda yang terdiri dari Nickita Bintang, M Arkan, dan Risa Aini terdengar fasih dan luwes melogat-dialek dengan empat bahasa yang digunakan: bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Inggris, dan bahasa Arab dalam memandu setiap rangkaian acara.
Nuansa terlihat hening dan khusyuk ketika Natasya Citra W, asuhan Adib Qosim melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan lagu qiroahnya.
PKM Kurikulum, Zaenal Arif kemudian membacakan peringkat akademik, sepuluh terbaik berdasarkan nilai yang diraih dari ujian Assemen Madrasah, yaitu: 1. Etha Ayu Revalia, 2. Fara Aulia, 3. Kenzie Thahir Gauzan, 4. Kesya Anifa Saskia, 5. Aqueena Shafire Ayudhita, 6. Ovian Pradana, 7. Aligna Akeylla Apcarine, 8. Ulya Nur Afifah, 9. Arisma Dwi Novelina, dan 10. Aulia Nuraeni Harmanto Putri.
Pengukuhan wisuda dengan penyematan gordon dan penerimaan rapor menjadi rangkaian acara berikutnya. Zainul Musafak, selaku Kepala MA Negeri 3 Malang turut berpartisipasi dengan mendampingi Ahmad Musthofa,Kepala MTs Negeri 5 Malang untuk memberikan ucapan selamat dan menyematkan tanda kelulusan di atas panggung.
“Saya sangat tersentuh dan haru, Kepala MTs Negeri 5 Malang mengapresiasi eksistensi kami, dengan mengundang kami naik ke atas panggung untuk ikut menyematkan gordon kepada wisudawan. Matur Nuwun, Pak Mus”.
Zainul Musafak berharap kedekatan hubungan antara MTs Negeri 5 Malang dengan MA Negeri 3 Malang, dapat terjalin silaturahim yang semakin erat dan harmonis, karena mempunyai persamaan di bawah naungan Kementerian Agama Kab. Malang.
Tamu kehormatan dari tokoh agama dan masyarakat,yaitu alim-ulama ruang lingkup Kec. Donomulyo, Kepala Kementerian Agama Kab. Malang, aparatur pemerintahan Kecamatan Donomulyo, Kelurahan Desa Purworejo, Kapolsek, Koramil, Perwakilan UPTD Korwil Kec. Donomulyo, Pengawas Kemenag tingkat dasar dan menengah, KUA Kec. Donomulyo, Kepala MI Negeri 1 Malang, Kepala MAN 3 Malang, Komite Madrasah, dan tokoh-tokoh lain turut menghadiri memenuhi hajat besar-wisuda di MTs Negeri 5 Malang.
Tema “Innal jamaala jamaalul ilmi wal adabi -Keindahan yang Sesungguhnya adalah dalam Ilmu dan Adab” diusung oleh ketua panitia wisuda Irwanto, sebagai doa dan harapan bagi siswa agar setelah lulus bisa menjadi insan yang ‘indah’ dengan memiliki keluasan ilmu pengetahuan disertai adab; pikir,tutur, dan sikap penuh kemuliaan.
Ikrar wisuda yang dipandu oleh Fahreza Fahriel Putra dan Adinda Farah, kompak dan tegas diucapkan bersama seluruh wisudawan untuk menjadi tekad setelah bergelar alumni, pasca dikukuhkan.
Tampilan tim Tsanedo Choir sukses memecah ‘formalitas’ selesai acara prosesi dan ikrar. Hadirin tampak begitu menikmati dan dapat sejenak ‘santai’ untuk mengikuti acara berikutnya. Vinka Exta sebagai perwakilan wisuda kelas IX berpesan kepada teman-teman seangkatannya agar memaknai kelulusan dengan menjaga rasa tawadluk sebagai wujud ketaatan dan tunduk sebagau wujud bakti kepada orang tua dan guru.
Ahmad Musthofa dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang selama ini membantu MTs Negeri 5 Malang dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga pendidikan di masyarakat.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh AS Muklis, sebagai perwakilan dari wali siswa atas nama Nazla Atika Rahma Faza. Beliau yang juga berprofesi sebagai guru di MA Negeri 3 Malang, menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga madrasah atas bimbingan, arahan, dan pembinaan kepada siswa dan permohonan maaf mewakili para orang tua/wali wisudawan.
Afdan Maliki siswa kelas 7 memukau hadirin pada rangkaian berikutnya, dengan unjuk seni pencak silat Pagar Nusa binaan Noor Effendi, yang telah menjadi ekskul yang sarat dengan prestasi.
Kapolsek Donomulyo melalui perwakilannya, Hasyim Asyarie berpesan kepada para wisudawan untuk selalu taat hukum dengan patuh kepada aturan dan undang-undang yang berlaku. Beliau juga berpesan kepada orang tua/wali siswa agar tetap menjaga kerukunan dan persatuan di tahun politik, agar Kec. Donomulyo dapt tercipta keadaan atau situasi yang kondusif.
Penampil selanjutnya adalah grup teater Komunitas Orang Seni Tsanedo (KOST) yang menampilkan lakon “Jatah Punten”. Aktor dan aktris yang terdiri dari David Anggi sebagai Sastro Gandrung dengan istrinya Mak Menik yang diperankan oleh Alifatul, lima anaknya yang diperankan oleh Ayun, Winda, Milva, Kirana, dan Fathimatul. Tokoh ‘tempelan’ Kelvin berhasil membawakan perannya lantaran kata-kata ” Gak Bahaya,ta?”, terus diulang-ulang sesuai karakter yang diperankannya.
Kepala Kemenag Kab. Malang, Bapak Sahid sangat terkesan dengan keseluruhan rangkaian acara wisuda di MTs Negeri 5 Malang. Beliau berharap, Kecamatan Donomulyo dengan kelengkapan lembaga mulai dari tingkat RA, MI Negeri 1 Malang, MTs Negeri 5 Malang, dan MA Negeri 3 Malang menjadi lembaga pendidikan kebanggaan dan kepercayaan masyarakat. Untuk itulah, dalam doa penutup oleh Yai Farhanuddin selaku ketua MWC- NU Kec. Dpnomulyo, memohon doa kepada Allah SWT agar generasi muslim yang intelektual, beradab, pancasilais, dan berwawasan lingkungan, akan lahir dari sinergitas antarlembaga, terutama yang berada di lingkup Kementerian Agama Kab. Malang.
MA Negeri 3 Malang mengucapkan “Selamat atas kelulusan yang diraih bagi wisudawan,dukungan akan selalu diberikan dari MA Negeri 3 Malang demi peningkatan kualitas dan kuantitas khususnya di MTs Negeri 5 Malang”.
Loh..gak bahaya ta? (jOe)